Lumba-lumba adalah
salah satu jenis mamalia yang melahirkan anaknya di perairan dangkal.
Mamalia jenis ini termasuk hewan yang senang hidup bergerombol. Makanya, mereka
sangat kompak. Saat ibu lumba-lumba melahirkan misalnya, beberapa lumba-lumba
betina lainnya berjaga-jaga di sekelilingnya, seperti bidan. Mereka bersiaga
kalau-kalau ada pemangsa seperti hiu mendekat. Saat bayi telah lahir, biasanya
beberapa lumba-lumba betina lainnya membantu mendorong sang bayi ke permukaan
untuk bernapas.
Cara lumba-lumba menyusui bayinya tak banyak berbeda dengan paus. Bayi menyelipkan lidahnya ke lubang kelenjar susu ibu, lantas sang induk menyemprotkan susu kental ke dalam mulut anaknya. Bayi minum dengan cepat karena sesekali harus menyembul ke permukaan untuk bernapas. Cairan susu lumba-lumba pun sangat kaya lemak dan bayi tumbuh dengan cepat.
Penyusuan berlangsung saat induk dan bayi sama-sama berenang. Oleh karena itu, keduanya harus kompak. Masa penyusuan tergantung jenis spesies, tetapi umumnya berlangsung sekitar 12-18 bulan. Masa menyusui sekaligus merupakan masa pengasuhan. Maka, tak mengherankan, baik bayi paus maupun lumba-lumba, saat masih bayi selalu mengikuti ke mana pun induknya pergi. Di saat itu pula sang ibu mengajari bayinya mencari makan.
Cara lumba-lumba menyusui bayinya tak banyak berbeda dengan paus. Bayi menyelipkan lidahnya ke lubang kelenjar susu ibu, lantas sang induk menyemprotkan susu kental ke dalam mulut anaknya. Bayi minum dengan cepat karena sesekali harus menyembul ke permukaan untuk bernapas. Cairan susu lumba-lumba pun sangat kaya lemak dan bayi tumbuh dengan cepat.
Penyusuan berlangsung saat induk dan bayi sama-sama berenang. Oleh karena itu, keduanya harus kompak. Masa penyusuan tergantung jenis spesies, tetapi umumnya berlangsung sekitar 12-18 bulan. Masa menyusui sekaligus merupakan masa pengasuhan. Maka, tak mengherankan, baik bayi paus maupun lumba-lumba, saat masih bayi selalu mengikuti ke mana pun induknya pergi. Di saat itu pula sang ibu mengajari bayinya mencari makan.